Anak sekecil itu
Puisi Hari M Ngaidin
Dan
Masih relevan saja
tetap berlaku sepanjang masa
nyanyian Iwan meraga-menjiwa
anak sekecil itu
berkelahi dengan waktu
anak sekecil itu
tak sempat nikmati waktu
tiga tahun belum genap pula
berlagu ke sana ke mari
dari kopaja
ke koantas bima
dari angkot
ke mikrolet
modal amplop dan
botol susu
isi pasir asal ketemu
suara parau
serak kering mengigau
sumbang mengadu
menggelepar
menyayat kalbu
beku terkikis
oleh tangis
kaku tersublim
ini kota apa?
Ini bagaimana?
Ini akan kemana?
Ibu kota memeras peluh
Terik polusi
Berdecak-desak
Antara pengamen
debu jalanan
tuna wisma
jual kata
tuna-kalbu
jual negara
tuna iman
jual agama
tuna harta
jual suara
Kopaja P20, 07/02/2014
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar