Saturday, March 25, 2017

Santri Cinta Kebersihan (8)

: Sampah, Masalah Yang Tak Lagi Kecil

Sebagai makhluk sosial, manusia harus peduli dan tidak boleh abai terhadap lingkungan sekitar. Santri, sebagai kaum terpelajar harus bisa dan mau menjadi agen perubahan sosial. Oleh karena itu, perlu bagi seorang guru untuk memantik kepedulian santri terhadap problem lingkungan.

Berikut ini pemaparan para santri kecil kelas Pasca TPQ, MT Nurul Huda Warnasari, dengan pertanyaan, "Bila kamu melihat orang membuang sampah sembarangan di sekitar lingkunganmu, apa yang kamu lakukan?"

"Jika aku melihat orang membuang sampah sembarangan di sekitar rumah, saya akan membuang sampah tersebut ke tempatnya, atau dia saya tegur agar membuangnya di tempatnya atau dia sapu halaman rumah itu. Seharusnya dia dihukum." [Siti Nurfaizah]
-------

"Aku akan menaruhnya di tempat sampah dan menegurnya dengan perkataan halus dan lembut. Pasti orang itu akan mengerti dan tidak mengulanginya lagi.
Dan, aku akan menuliskan "Buanglah sampah pada tempatnya". Karena kebersihan sebagian dari iman.
Semua anak memperingatkan dan menegur setiap orang yang ditemui tidak membuang sampah pada tempatnya. Agar kota Cirebon bersih dan nyaman. Kalau semua warga membuang sampah sembarangan, kota menjadi kotor. Semua orang menjadi jijik, dan kota menjadi kosong.
Buanglah sampah pada tempatnya, dan adakan gotong royong, contoh jumsih (jumat bersih).
Sekian cerita dariku, semoga kalian senang membacanya dan juga bermanfaat." (Zalfa Nabila Ridwan)
------

"Jika aku melihat orang buang sampah sembarangan di sekitar lingkungan, saya akan bilang "buang sampah sembarangan itu mencemari lingkungan!"
Saya pernah melihat orang buang sampah di depan rumahku, saya pun menegur orang itu, supaya jangan membuang sampah sembarangan.
Saya juga melihat orang di jalanan, banyak yang membuang sampah sembarangan. Sudah ada tempat sampah, masih saja membuang sampah sembarangan."[M. Wildan F)
------

"Pasti aku akan menasehati orang yang membuang sampah sembarangan, seperti membuang sampah di kali. Karena membuang sampah di kali bisa menyebabkan banjir.
Banjir itu adalah luapan air dari kali, seperti di kota Jakarta, Depok, dan masih banyak lagi kota yang terkena banjir karena membuang sampah sembarangan di lingkungan sekitar.
Ada kota yang terkena Tsunami, seperti kota Banda Aceh. Dan, di Majalengka, banjir sampai ke rumah nenek saya. Banjir di antaranya diakibatkan oleh buang sampah sembarangan di lingkungan sekitar."[Siti Najma Adisa)
------

"Aku pernah melihat orang membuang sampah sebarangan. Lalu ada yang mengingatkannya agar membuang sampah di tempat yang semestinya. Airnya dia sadar kalau membuang sampah semabarangan itu menyebabkan banjir.
Aku pernah melihat di Grage, ada orang yang membeli pop-corn dan minuman, ia habiskan, dan membuang bungkusnya di lantai, ia pun dimarahi, dan akhirnya membuangnya ke tempat sampah.[Najma Humaira]
-----

"Jika aku melihat orang membuang sampah sembarangan, aku harus mengasih-tahunya agar tidak membuang sampah sembarangan di lingkunganku. Jika dia tidak mau, aku akan memberitahunya dengan keras.
Suatu ketika aku sedang berjalan-jalan naik sepeda dengan teman-temanku. Lalu, ada orang membuag sampah di jalan yang sepi dan tidak ada orang satu pun. Aku mau berbicara dan menasehatinya, tetapi orang itu langsung pergi dengan membuang sampah di jalan. Aku pun tidak sempat menasehatinya.
Jika membuang sampah di lingkungan, lingkungan itu akan tercemar, seperti banjir. Jika banjir, sampah akan mengalir dan masuk ke selokan, dan selkan akan mampet. Airnya pun keluar. Jika membuang sampah di lingkuangan, lingkungan akan kotor, tidak bersih dan tidak lagi indah.
Jaah kebersihan, karena kebersihan pangkal kesehatan."[Hilda Amelia]

Cirebon, 23/03/2017

Oh Ibu

Oleh Zalfa Nabila

Oh ibu...
Kau sangat sayang kepadaku
Kau merawatku dengan penuh
Kasih sayang yang sangat besar
Kau mengandungku selama 9 bulan
Tanpa kusadari aku sudah besar
Terima kasih ibu...

Oh ayah...
Kau menafkahiku dari pagi
Hingga malam hari
Bila aku sakit
Kau membeli obat
Untukku
Agar aku lekas sembuh
Kau adalah pahlawanku
Dan ayah terbaik yang pernah kupunya
Terima kasih ayah...
Warnasari, 24/03/2017

Friday, March 24, 2017

Bila Diberi Kesempatan, Kamu Akan Jalan-Jalan Ke Mana? (7)

Acara menulis bebas MT Nurul Huda kali ini, Kamis (09/03/2017) adalah dengan menjawab pertanyaan pemantik dari saya, "Bila diberi kesempatan untuk jalan-jalan ke mana pun tempat, kamu akan ke mana?"

Aku Akan ke Mekkah
"Bila diberikan kesempatan, aku akan berjalan-jalan ke Mekah atau umroh, untuk menghapus dosa dan menambah pengetahuan tentang Mekah dan Madinah. Sepertinya di Mekah itu enak, kotanya Islami.

Di Mekah, aku ingin sekali mensucikan diri dan menghapus dosa. Aku ingin salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Mekah adalah negara yang paling kuimpikan untuk tinggal di sana bersama keluargaku.

Kotanya indah sekali. Aku bercita-cita untuk umroh dan tinggal di sana. Karena aku ingin membahagiakan keluargaku, sebagimana mereka menyayangiku.
Aku ingin sekali mengunjungi makam Rasulullah saw, dan meminum air Zam-zam, air suci itu. Masjid Nabawi tempatnya indah sekali dan bersih, begitu juga dengan Masjidil Haram.
Demikianlah mimpi-mimpi yang dapat saya tuliskan. Semoga kalian senang membacanya dan bermanfaat." [Zalfa Nabila]
---

Aku Akan Ke Jakarta
"Bila diberi kesempatan, aku akan pergi jalan-jalan ke Jakarta. Saya akan menemui saudara saya. Di Jakarta, saya akan ke Taman Mini Indonesia Indah dan ke Ancol/ Dufan. Saya akan bermain hp dengan saudara saya.

Malam hari saya menonton tv dengan Mbah dan saudara saya sampai pukul 22 malam. Dan, saya pun tidur bersama saudara-saudara saya pukul 22.30 malam.

Keesokan harinya, saya bangun pukul 06.00 pagi. Saya rapikan tempat tidur. Lantas bermain hp dengan saudara saya. Setelah itu saya pergi dengan Mbah saya dan saudara saya.
Dulu, saya pernah ke Jakarta pas saya masih kecil. Saat itu hari raya Idul Fitri, dan sekolah libur. Saya lebaran di sana, dan saat itu baru pertama. Saya di sana dengan saudara saya bermain sepak bola di depan rumahnya.

Besoknya, saya mau pulang ke Cirebon. Sebelum itu, pukul 11.00 saya pergi ke Monas. Dan saya ke stasiun pukul 14.00. Pukul 17.00 sore, saya sudah sampai di Cirebon. Di rumah, pukul 18.00 saya salat Magrib, dan sesudah itu saya belajar. Saya tidur pukul 21.00 malam.
Demikian keinginan saya pengin pergi ke Jakarta." [M. Wildan]

Friday, March 17, 2017

Poligami tanpa ijin istri

Para ahli fikih tempoe doeloe (baca: salaf) dalam sepakat tentang kebolehan poligami bagi suami yang mampu adil. Mereka tak mensyaratkan adanya ijin dari sang istri pertama.
Sehingga, bisa dikatakan, menurut para ulama "salaf", ijin istri bukan keharusan dan syarat sah poligami.

Komentar saya: Poligami itu tidak satu hukumnya. Ia bisa berubah hukumnya sesuai dengan kondisi. Poligami bisa mubah, bisa sunnah, bisa makruh, bisa wajib, dan bahkan bisa haram, tergantung kondisi. Berlakulah teori transformasi fatwa ala Ibnu Al Qayyim Al Jauziyyah, bahwa suatu produk hukum bisa berubah sesuai dengan niat, kondisi, ruang, waktu dan tradisi yang melingkupi.

Memang, ijin bukan syarat sah dalam poligami, namun ia sebuah "syarat" kesakinahan, kelanggengan cinta kasih dan keutuhan rumah tangga.

Bila tidak, bisa jadi rumah tangga akan menjadi "surga" yang tak dirindukan. Ilmu fikih an sich tak cukup untuk menjawab soal ini. Karena rumah tangga bukan soal hak-kewajiban saja, tapi ada soal adab bersosial, serta ada kemaslahatan yang kudu dipertimbangkan.
Rumah tangga itu ibarat bahtera. Bila kita mau memasukkan penumpang baru dalam bahtera, hendaknya kita sampaikan kepada penumpang lama. Bila semua rela, lanjutkan. Bila tidak, satu dari penumpang lama bahtera akan minta turun di satu bandar. Bahkan, bisa jadi bahtera kan tenggelam, secara cepat atau perlahan, karena secara diam² bahtera dilubanginya.

Belum lagi kita bicara soal sejarah poligami Rasulullah saw Sang teladan kita. Bagaimana kronologi dan kondisinya. Poligami perlu ditinjau dari sisi antropologi.

Selain itu, sisi psikologi juga perlu kita pertimbangkan. Karena poligami itu bicara wanita. Bicara wanita adalah bicara perasaan yang kudu dipahami dan dimengerti.

Belum lagi kita bicara konteks di Indonesia, dimana hukum perdata di sini, poligami harus melalui persetujuan istri. Bila tidak, kantor catatan sipil tidak akan mengakui, atau KUI tidak bisa keluarkan Akta Nikah. Dan ini berdampak pada status istri dan anak-anaknya di mata hukum. Pun soal hak perdata mereka, nasab si anak dlm akta, nafkah, warisan, dan lain sebagainya.

Dalam kebanyakan kasus poligami, wanita selalu yang terzalimi. Paling tidak, perasaannya. Wallahu a'lam. Tapi, ngomong-ngomong, satu hal yang tersisa, ente sudah nikah belum?

Thursday, March 16, 2017

Tips Hadapi (terduga) Penculik (6)

Mengaisembun.blogspot.com- Maraknya pemberitaan di media massa, khususnya di media sosial, terlepas benar-tidaknya, menginspirasi saya untuk mengeksplorasi ide dan pemikiran santri dalam bersikap. Kemarin (15/03/2017), saya meminta para santri menulis dengan menjawab soal "Apa yang akan kamu lakukan bila bertemu orang asing yang mencurigakan dan mengajakmu pergi, dan apa alasannya." Barangkali, jawaban santri-santri kecil ini bisa menjadi "tips bagi putra-putri Anda.

"Jika saya bertemu orang asing dan mengajakku pergi, saya akan:
Pertama, menolak dan tidak ingin mengikuti orang asing itu.
Kedua, jika dia penculik, saya akan berlari jauh-jauh, dan berlari ke warga-warga.
Ketiga, saya melaporkan hal itu ke warga daerah tersebut.

Saya juga dulu pernah bertemu orang asing saat pergi ke kampung. Waktu itu, saya, mamah, Bapak, kakak dan adik saya pergi silaturrahim ke keluarga di kampung saat lebaran.
Ketika saya dan bapak saya mencari bis untuk ke kampung, ada teman bapak yang memanggil bapak. Jadi bapak saya menyuruh saya pergi ke tempat mamah saya.
Saat saya ke tempat mamah, ada orang yang mengajak saya ke belakang warung di sana. Tetapi, saya tidak kenal, jadi saya lari cepat-cepat ke mamah, dan melaporkannya ke mamah. Ternyata, kata orang-orang di sana, dia memang sudah gila dan ingin menangkap anak-anak sebagai temannya. Demikian cerita saya."[Julianto]
-----

"Jika aku bertemu orang yang mencurigakan, dan membawaku ke arah lain, maka aku akan bertindak melawannya di gang yang sempit. Pada saat itu, aku sedang bermain, dan orang itu memanggilku. Aku melawan dengan jurus rahasia dari kakek moyangku. Aku keluarkan jurus tersebut. Saat aku sudah mengeluarkan jurusku, orang tersebut mental ke genteng. Aku pun tertawa..ha ha ha
Pada saat itu, aku terkenal, sampai aku masuk koran. Kataku, "Aku bangga sekali menjadi Power Ranger."

Sekian uraian dari saya, mohon maaf apabila ada kekurangan dan khilafnya."[Faarri]
----

"Waktu hari Kamis, sepulang ngaji, saat ingin ke rumah, papahku sedang ke warung, jadi aku menunggu di motor. Tiba-tiba, ada nenek-nenek.

Nenek itu ingin menghipnotis, tetapi aku tunduk kepala. Nenek itu menatapku dan berkata, "Kok tempatnya gelap ya!" Aku diam saja, tidak bersuara.

Saat itu, aku merasa ketakutan. Nenek itu ingin memegang tanganku. Aku langsung lari, menuju papah. Aku ingin menangis, tetapi aku menahannya. 

Saat aku ke rumah, aku diam saja. Aku ke kamarku, dan diam di kasur. Aku terus menulisnya menjadi sebuah buku. Kalau di situ tidak apa papah, bagaimana aku?

Tiba-tiba, sebuah suara memanggilku, dan sesuatu dingin menepuk-nepuk kakiku, "bangun, bangun, bangun. Sudah subuh. Ternyata, tadi hanya mimpi. Aku langsung bangun. Ternyata, waktu subuh sudah tiba. Aku langsung shalat dan berdoa kepada Allah."[Zalfa Nabila R]

Wednesday, March 15, 2017

Hukum Shalat di Area Pekuburan

Ringkasan hukum shalat di area makam/ pekuburan, menurut 4 mazhab:

1. Hambali (Imam Ahmad bin Hanbal): Haram dan tidak sah. Berdasarkan keumuman larangan dalam hadis.
2. Hanafi (Imam Abu Hanifah): Makruh
3. MALIKI (Imam Malik bin Anas): boleh shalat di area pekuburan, dan tidak makruh, selama tidak terdapat najis.
4. Syafi'iyyah (Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi'i): di pekuburan yg jenazahnya tidak terbuka dan berserakan, boleh. Bila terserak daging² dan tidak beraturan, maka tidak boleh.

Kesimpulan
- Mazhab Hanbali, dlm hal ini khususnya, cenderung tekstualis-literalis dalam membaca dalil. Dan, memahami setiap larangan berarti haram (Al-Ashlu fi An Nahyi li at tahrim).
- Berbeda dengan Mazhab Maliki dan Syafi'i, yang cenderung menggunakan pendekatan ta'lil ahkam, apa alasan ('illat) dan maksud di balik larangan itu. Dimana menurut Mazhab Maliki, 'illat tahrim yaitu najasah (najis). Karena konteks tempat² yg terlarang shalat rerata karena ada najisnya. Sehingga, bila tidak najis, ya boleh saja.

- Begitu pula halnya dengan Mazhab Syafi'i yang menggunakan ta'lil ahkam (apa alasan larangan), yaitu najis. Nah, biasanya, kuburan yang teratur dan terjamin tidak ada sesuatu najis tercecer keluar dari kuburan, maka boleh. Bila ada yang tercecer keluar dari kuburan, maka makruh.

Referensi:
Ibanatul Ahkam Syarah Bulugul Maram min Adillatil Ahkam, hadis no. 170-172 (juz 1, hlm. 308), Dar Al Haramain)

Hanya saja, dalam sebuah fatwa oleh Syekh bin Baz, disebutkan, bahwa shalat di masjid yang terdapat kuburan atau shalat di kuburan itu haram hukumnya. Karena merusak akidah?

Soal yang tersisa, selama ini shalat di masjid An-Nabawi di Madinah gimana, ndro? Di dalamnya ada kuburan sayyidina dan Nabi kita Muhammad, dan kuburan sahabat Abu Bakar.

Soal lain adalah boleh hukumnya shalat jenazah di kuburan, bagi mereka yang belum sempat menyolatkan jenazah. Ini pernah dilakukan oleh dosen² Saudi kami di Lipia saat ada seorang ustadzah, dosen yg wafat. Ini berdasarkan hadis yg masyhur, bahwa Nabi saw pernah melaksanakan shalat jenazah seorang tukang sapu masjid yang sudah dikuburkan. Jadi, bagi yang tak sempat menyolatkan jenazah, bisa di kuburan, dan shalat jenazah tidak harus di masjid. Wallahu a'lam.[]

Jika Aku Menang (4)

Agar menjuarai lomba pidato 

"Yang harus aku lakukan agar aku bisa mendapatkan juara yaitu membaca buku tentang kebaikan. Lalu berlatih dari buku naskah tentang kebaikan. Tidak lupa shalat lima waktu dan berdoa, karena itu yang utama. Selain itu, aku harus sering berlatih, tampil dan tidak malu. Supaya hasilnya bagus.
Ketika lomba, janganlah malu dan minder. Tidak lupa berdoa kepada Allah SWT, supaya lombanya dipermudah dan dilancarkan.
Setelah menjadi juara satu lomba pidato, kita tidak boleh sombong. Sebab, kita berhasil adalah karena dimudahkan oleh Allah swt. Tanpa kuasa-Nya, kita bukan apa-apa."[Najma Humaira]
---

"Aku sangat senang, karena mendapatkan juara satu sebuah perlombaan, dan mamaku akan bangga melihat anaknya juara I. Aku harus belajar lebih giat dan rajin latihan lagi, supaya bisa menang lagi jika ada lomba lagi.
Dulu, aku pernah ikut lomba Al-Qur'an. Tapi, Alhamdulillah aku mendapatkan juara I, dan mamahku berdoa suaya anaknya lebih rajin mengaji. Jadi, misalnya aku juara lomba pidato, aku mau lebih rajin lagi."[Hilda Amelia]
---

"Aku senang bisa mencapai prestasi ini. Tapi ini tidak menjadikanku besar kepala. Sebaliknya, ini membuatku harus lebih semangat untuk terus belajar dan belajar.
Untuk mencapai keberhasilan, haruslah dengan semangat. Tanpa semua itu, tidak akan tercapai keberhasilan itu.
Janganlah kita merasa bangga atas apa yang kita capai. Karena ini semua awal dari perjuangan, dan jangan bosan untuk belajar. Karena dengan belajar, kita akan mengetahui banyak ilmu yang kita belum tahu.
Jangan pula cepat merasa puas atas apa yang kita capai. Malah sebaliknya, kita harus tetap berusaha agar selalu mensyukurinya."[Senin, 06/03/2017]

Tuesday, March 14, 2017

Aku Ingin Menjadi (1)

"Suatu saat saya besar nanti, saya ingin menjadi insinyur teknik. Sejak kecil di bangku sekolah SD, aku tertarik dengan mainan anak-anak yang dapat disusun/ dirakit. Mainan tersebut sangat membantu kreatifitas otak.
Dari hal itulah saya bercita-cita menjadi seorang insinyur yang dapat menciptakan berbagai jenis mainan dengan teknologi canggih, seperti helikopter, mobil remote, dll, dengan harga yang lebih murah, yang menggunakan barang-barang sederhana. Sehingga, orang-orang kurang mampu dapat membelinya.
Agar tercapai cita-cita saya itu, saya belajar dengan rajin dan berdoa kepada Allah swt, serta tidak lupa mendirikan shalat 5 waktu. Dengan harapan, saya diberikan kemudahan dan kelancaran untuk mencapai cita-cita tersebut.
Demikian cerita singkat tentang cita-cita saya. Sekian dan terima kasih."[Syafiq Akmal F]
---

"Aku ingin menjadi tentara, untuk membantu orang tua dan mengabdi kepada negara.
Apa yang harus aku lakukan?
Saya harus rajin belajar, dan rajin berolah raga supaya sehat, disiplin waktu, patuh kepada orang tua, rajin beribadah, rajin membantu orang tua, mempunyai tekad yang kuat, suka menolong, hormat kepada orang tua, penuh rasa simpati kepada orang lain, berjiwa sosial, jujur, sportif, toleransi terhadap teman yang beragama lain, pintar, tidak memiliki jiwa yang nakal, tidak suka mengganggu, tidak suka mengejek, tidak boleh membenci, memberi sedekah, tidak boros, dan menjaga badan tetap bersih. Sekian cerita saya."[Julianto]
---


Monday, March 13, 2017

Warnasari, Kampungku (3)

"Warnasari adalah kampungku. Di situlah aku tinggal bersama keluargaku. Di tengah "lingkungan" Warnasari ada sebuah kebun yang membuat udara sejuk.
Setidaknya, aku masih bisa merasakan sejuknya udara pagi. Kampungku Warnasari sangat nyaman untuk ditinggali.
Selain warganya yang ramah, banyak sekali keanekaragaman agama. Ada Islam, Budha, Kristen, dsb. Di situlah letak keistimewaannya. Di kampung Warnasari, kami saling menghormati satu sama lain.
Untuk pendatang baru, pasti sangat senang tinggal di kampung kami. Selain itu, lingkungannya juga bersih dan ramah.
Untuk warga setempat, pintar²lan menjaga lingkungan. Agar terlihat nyaman, tentunya kita harus menjaga lingkungan kita sendiri. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikannya."[Siti Nurfaizah]
Selasa, 07/02/2017
---


Sejarah

التاريخ هو الكتابة. سجل زمان من الأزمنة.. وقد يكون مكتوبا بمدد العسل.. ولا يستحيل أن يكتب بمدد الدماء..

Sejarah adalah catatan, tulisan. Rekaman suatu zaman. Bisa jadi, ia ditulis dengan tinta madu. Dan, tak mustahil bila ia bisa ditulis dengan tinta berlumuran darah.

فلا ينكر أن للكاتب أغراض ومقاصد في سجله وهي عنده خيرات كلها، دنيوية كانت أو أخروية..

Tak dipungkiri bila sang penulis punya misi dan tujuan dalam sejarah yang ditulisnya, baginya semuanya baik saja, tujuan duniawi atau ukhrawi.

هكذا التاريخ... يحدثنا بما مال إليه المؤرخ الكاتب...
فالتاريخ شاهد الزمان وسجل الحوادث الماضية وفي وقت نفسه آلة  الكاتب في الدفاع عن جماعته وحزبه وملكيته...

Begitulah sejarah. Ia kisahkan kita sesuai afiliasi penulisnya.
Sejarah adalah saksi zaman dan rekaman peristiwa masa lalu. Pada saat yang sama, ia menjadi alat bagi penulis sebagai tameng bagi kelompoknya, partainya dan kekuasaannya..

وكل يؤيد رأيهم وادعاءهم بالبراهين والأدلة بكل قوة عنده وأسلحة...

Semua punya dalih dan bukti untuk perkuat pendapat dan klaim mereka, dg sekuat tenaga dan senjata.

هناك أحد يقال أنه مجاهد وبطل عند قوم، وفي الوقت نفسه يقال أنه مجرم وشيطان إرهابي، فالتاريخ للفائزين والغالبين.

Ada seorang dianggap mujahid dan pahlawan oleh satu golongan, pada saat yang sama oleh kelompok lain ia disebut penjahat, setan dan teroris.. Sejarah milik para pemenang dan juara.

والله أعلم
Dan, Allah lah yang maha paling tahu

Jika Aku Kalah (5)

Tulisan ini ditujukan untuk mengeksporasi sikap dan ide santri dalam menghadapi fenomena "kekalahan" dan problematika hidup di dunia. Karena posisi kita tak selalu di atas, terkadang naik, terkadang turun. Sebagai manusia, kita harus siap dengans egala kondisi (sisi afektif dan kecerdasan emosional)

"Jika aku kalah lomba, aku harus kuat latihan lagi dengan optimis, dan aku harus berusaha dengan cara latihan setiap hari. Di sekolah Dasar, aku pernah disuruh oleh guru agamaku yang bernama Pak Sholihin agar aku menghafalkan surat-surat al Quran.
Setelah itu aku ikut lomba MHQ di SDN Kesambi Dalam 3 dan 4, tetapi aku kalah, tidak mendapatkan juara. Namun aku tidak berkecil hati. Aku terus berlatih, agar aku bisa hafal surat-surat yang diberikan oleh juri, dan agar aku bisa hafal surat-surat pendek dalam juz 30.
Selain itu, aku akan terus berdoa kepada Allah swt, agar aku bisa menghafal surat-surat, dan aku harus bersemangat serta tidak boleh menyerah."[Noviyanti]
---

"Jika saya kalah lomba, saya akan berusaha lagi. Supaya menang dan bisa menjadi pengalaman saya agar berusaha lagi dan tidak menyerah.
Waktu itu, saya juga pengalaman tidak mendapatkan juara lomba mengaji di tingkat kecamatan. Waktu itu saya tidak percaya diri, dan tidak mau lomba lagi. Tapi mama bilang, kegagalan adalah hambatan sebelum kemenangan.
Jadi saya mencoba tahun berikutnya, dan akhirnya saya mendapatkan juara 3 tingkat kecamatan. Dan saya pun bersyukur dapat kemenangan, walaupun jura tiga."[Julianto]
---

"Jika aku kalah lomba, aku akan berlapang dada, dan menerima dengan ikhlas. Karena dengan kalah, kita akan terus belajar. Dengan semangat, kita teruslah berusaha.
Agar lebih baik lagi, jangan takut kalah atau apapun. Justru dengan kekalahan kita, akan selalu termotivasi untuk terus bersemangat.
Teruslah berusaha agar mendapatkan prestasi dengan baik. Tetap bersemangat dalam menghadapi kondisi apapun, dan tetap tersenyum."[Siti Nurfaizah]
---

"Jika aku kalah lomba, aku pasti tidak akan pernah menyerah. Harus tetap bersemangat dan belajar lagi. Aku juga harus berdoa, supaya bisa mengikuti lomba lagi, nanti. Amiin.
Lomba itu, bagiku, menyenangkan. Dan, di dalam perlombaan itu, kalah merupakan hal yang lumrah. Tetapi, aku harus tetap bersemangat.
Setiap aku mengikuti perlombaan, aku meminta doa kedua orang tuaku. Karena dukungan dan doa orang tua pasti akan terkabul. Dan supaya aku bisa menang lomba lagi, aku tidak pernah bersedih walaupun kalah."[Hilda Amelia]
---

"Jika aku kalah lomba, pastinya sedih sekali. Tapi saya akan terus berusaha untuk memenangkan setiap mengikuti lomba, tanpa putus asa.
Berlatih dan belajar, serta berdoa supaya aku berhasil menjadi juara. Dukungan dan doa kedua orang tua sangatlah penting, yang akan menjadi motivasi penyemangat saya.
Kekalahan bagi saya tak menjadikan saya anak yang berputus asa. Akan tetapi sebaliknya, kekalahan adalah pengalaman berharga dan menjadi guru untuk keberhasilan mengikuti berbagai perlombaan berikutnya.
Harapan dan keinginanku adalah menjadi pemenang di setiap perlombaan yang saya ikuti. Namun, walaupun saya kalah lagi dalam perlombaan yang saya ikuti, saya tidak berputus asa, dan tetap bersemangat."[Siti Najma Adisa]
---

"Jika aku kalah lomba, aku tidak akan menyerah. Karena aku tidak rendah diri/ minder. Sebab minder adalah perbuatan tercela. Aku akan berusaha sekeras apapun. Walaupun aku belum berhasil, aku akan tetap bekerja keras. Sebelum lomba, aku akan berdoa kepada Allah, supaya dilancarkan.
Tahun lalu aku pernah ikut lomba MTQ, karena baru satu kali, aku kalah. Tapi aku tetap berusaha sampai menjadi juara 1."[Najma Humaira Amrullah]
---

Manfaat Membaca (2)

Berikut ini ulasan tentang Manfaat Membaca oleh para santri kelas pasca TPQ, MT Nurul Huda Warnasari

"Membaca dapat menghilangkan kecemasan dan kegundahan. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang dari bahaya kebodohan.
Membaca dapat membantu seseorang untuk menyegarkan pikiran dari keruwetan.
Membaca dapat meremajakan otak.
Membaca memberikan kekuatan bagi memori, dapat meningkatkan kemampuan analisa Anda, memberikan kosakata baru, dan meningkatkan fokus konsentrasi kita.
Membaca dapat menghilangkan atau mengurangi resiko stres.
Manfaat membaca lainnya, kita mengetahui isi bacaannya, dan mencerdaskan kita.
Supaya dapat membaca dengan baik, kita harus memperhatikan tanda baca, kalimat dan intonasi.
Membaca untuk masa depan kita."[Hilda Amelia)
---

Membaca adalah sangat penting bagi kita. Karena dengan membaca, banyak sekali ilmu yang didapat.
Selain menambah ilmu, membaca juga dapat menambah pengalaman. Misalnya, kita membaca sebuah buku, kita banyak sekali menemukan hal yang lucu. Karenanya, saya sering kali tertawa dibuatnya.
Ada pula yang membuat saya sedih. Karena ceritanya sangat menyentuh hati. Tak terasa air mata saya menetes, karena terbawa cerita."[Siti Nurfaizah]
---

"Buku adalah jendela dunia, dan kegiatan membaca buku merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut, agar kita bisa mengetahui lebih tentang dunia yang belum kita ketahui.
Jadi, kita harus membaca buku, mau buku pelajaran, buku cerita, buku sejarah dan buku yang lainnya.
Yang harus kalian tahu, membaca buku sangat bermanfaat, antara lain:
1. Menambah pengetahuan,
2. Memperkaya kosakata,
3. Melatih ketrampilan berfikir dan menganalisa,
4. Mengurangi stres,
5. Memperkuat kemampuan berpikir analitis,
6. Meningkatkan daya ingat.
Itulah manfaat membaca."[Intan Ernawati]
---


Ulasan Hasil Tantangan Menulis Bareng SLI di Hari Guru Nasional

Hasil Tantangan #NulisBarengSLI #HariGuruNasional2020 #SahabatLiterasiIAICirebon Beberapa hari yang lalu (23/11/2020) aku atas nama pribad...