Saturday, March 25, 2017

Santri Cinta Kebersihan (8)

: Sampah, Masalah Yang Tak Lagi Kecil

Sebagai makhluk sosial, manusia harus peduli dan tidak boleh abai terhadap lingkungan sekitar. Santri, sebagai kaum terpelajar harus bisa dan mau menjadi agen perubahan sosial. Oleh karena itu, perlu bagi seorang guru untuk memantik kepedulian santri terhadap problem lingkungan.

Berikut ini pemaparan para santri kecil kelas Pasca TPQ, MT Nurul Huda Warnasari, dengan pertanyaan, "Bila kamu melihat orang membuang sampah sembarangan di sekitar lingkunganmu, apa yang kamu lakukan?"

"Jika aku melihat orang membuang sampah sembarangan di sekitar rumah, saya akan membuang sampah tersebut ke tempatnya, atau dia saya tegur agar membuangnya di tempatnya atau dia sapu halaman rumah itu. Seharusnya dia dihukum." [Siti Nurfaizah]
-------

"Aku akan menaruhnya di tempat sampah dan menegurnya dengan perkataan halus dan lembut. Pasti orang itu akan mengerti dan tidak mengulanginya lagi.
Dan, aku akan menuliskan "Buanglah sampah pada tempatnya". Karena kebersihan sebagian dari iman.
Semua anak memperingatkan dan menegur setiap orang yang ditemui tidak membuang sampah pada tempatnya. Agar kota Cirebon bersih dan nyaman. Kalau semua warga membuang sampah sembarangan, kota menjadi kotor. Semua orang menjadi jijik, dan kota menjadi kosong.
Buanglah sampah pada tempatnya, dan adakan gotong royong, contoh jumsih (jumat bersih).
Sekian cerita dariku, semoga kalian senang membacanya dan juga bermanfaat." (Zalfa Nabila Ridwan)
------

"Jika aku melihat orang buang sampah sembarangan di sekitar lingkungan, saya akan bilang "buang sampah sembarangan itu mencemari lingkungan!"
Saya pernah melihat orang buang sampah di depan rumahku, saya pun menegur orang itu, supaya jangan membuang sampah sembarangan.
Saya juga melihat orang di jalanan, banyak yang membuang sampah sembarangan. Sudah ada tempat sampah, masih saja membuang sampah sembarangan."[M. Wildan F)
------

"Pasti aku akan menasehati orang yang membuang sampah sembarangan, seperti membuang sampah di kali. Karena membuang sampah di kali bisa menyebabkan banjir.
Banjir itu adalah luapan air dari kali, seperti di kota Jakarta, Depok, dan masih banyak lagi kota yang terkena banjir karena membuang sampah sembarangan di lingkungan sekitar.
Ada kota yang terkena Tsunami, seperti kota Banda Aceh. Dan, di Majalengka, banjir sampai ke rumah nenek saya. Banjir di antaranya diakibatkan oleh buang sampah sembarangan di lingkungan sekitar."[Siti Najma Adisa)
------

"Aku pernah melihat orang membuang sampah sebarangan. Lalu ada yang mengingatkannya agar membuang sampah di tempat yang semestinya. Airnya dia sadar kalau membuang sampah semabarangan itu menyebabkan banjir.
Aku pernah melihat di Grage, ada orang yang membeli pop-corn dan minuman, ia habiskan, dan membuang bungkusnya di lantai, ia pun dimarahi, dan akhirnya membuangnya ke tempat sampah.[Najma Humaira]
-----

"Jika aku melihat orang membuang sampah sembarangan, aku harus mengasih-tahunya agar tidak membuang sampah sembarangan di lingkunganku. Jika dia tidak mau, aku akan memberitahunya dengan keras.
Suatu ketika aku sedang berjalan-jalan naik sepeda dengan teman-temanku. Lalu, ada orang membuag sampah di jalan yang sepi dan tidak ada orang satu pun. Aku mau berbicara dan menasehatinya, tetapi orang itu langsung pergi dengan membuang sampah di jalan. Aku pun tidak sempat menasehatinya.
Jika membuang sampah di lingkungan, lingkungan itu akan tercemar, seperti banjir. Jika banjir, sampah akan mengalir dan masuk ke selokan, dan selkan akan mampet. Airnya pun keluar. Jika membuang sampah di lingkuangan, lingkungan akan kotor, tidak bersih dan tidak lagi indah.
Jaah kebersihan, karena kebersihan pangkal kesehatan."[Hilda Amelia]

Cirebon, 23/03/2017

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar

Ulasan Hasil Tantangan Menulis Bareng SLI di Hari Guru Nasional

Hasil Tantangan #NulisBarengSLI #HariGuruNasional2020 #SahabatLiterasiIAICirebon Beberapa hari yang lalu (23/11/2020) aku atas nama pribad...