Thursday, March 16, 2017

Tips Hadapi (terduga) Penculik (6)

Mengaisembun.blogspot.com- Maraknya pemberitaan di media massa, khususnya di media sosial, terlepas benar-tidaknya, menginspirasi saya untuk mengeksplorasi ide dan pemikiran santri dalam bersikap. Kemarin (15/03/2017), saya meminta para santri menulis dengan menjawab soal "Apa yang akan kamu lakukan bila bertemu orang asing yang mencurigakan dan mengajakmu pergi, dan apa alasannya." Barangkali, jawaban santri-santri kecil ini bisa menjadi "tips bagi putra-putri Anda.

"Jika saya bertemu orang asing dan mengajakku pergi, saya akan:
Pertama, menolak dan tidak ingin mengikuti orang asing itu.
Kedua, jika dia penculik, saya akan berlari jauh-jauh, dan berlari ke warga-warga.
Ketiga, saya melaporkan hal itu ke warga daerah tersebut.

Saya juga dulu pernah bertemu orang asing saat pergi ke kampung. Waktu itu, saya, mamah, Bapak, kakak dan adik saya pergi silaturrahim ke keluarga di kampung saat lebaran.
Ketika saya dan bapak saya mencari bis untuk ke kampung, ada teman bapak yang memanggil bapak. Jadi bapak saya menyuruh saya pergi ke tempat mamah saya.
Saat saya ke tempat mamah, ada orang yang mengajak saya ke belakang warung di sana. Tetapi, saya tidak kenal, jadi saya lari cepat-cepat ke mamah, dan melaporkannya ke mamah. Ternyata, kata orang-orang di sana, dia memang sudah gila dan ingin menangkap anak-anak sebagai temannya. Demikian cerita saya."[Julianto]
-----

"Jika aku bertemu orang yang mencurigakan, dan membawaku ke arah lain, maka aku akan bertindak melawannya di gang yang sempit. Pada saat itu, aku sedang bermain, dan orang itu memanggilku. Aku melawan dengan jurus rahasia dari kakek moyangku. Aku keluarkan jurus tersebut. Saat aku sudah mengeluarkan jurusku, orang tersebut mental ke genteng. Aku pun tertawa..ha ha ha
Pada saat itu, aku terkenal, sampai aku masuk koran. Kataku, "Aku bangga sekali menjadi Power Ranger."

Sekian uraian dari saya, mohon maaf apabila ada kekurangan dan khilafnya."[Faarri]
----

"Waktu hari Kamis, sepulang ngaji, saat ingin ke rumah, papahku sedang ke warung, jadi aku menunggu di motor. Tiba-tiba, ada nenek-nenek.

Nenek itu ingin menghipnotis, tetapi aku tunduk kepala. Nenek itu menatapku dan berkata, "Kok tempatnya gelap ya!" Aku diam saja, tidak bersuara.

Saat itu, aku merasa ketakutan. Nenek itu ingin memegang tanganku. Aku langsung lari, menuju papah. Aku ingin menangis, tetapi aku menahannya. 

Saat aku ke rumah, aku diam saja. Aku ke kamarku, dan diam di kasur. Aku terus menulisnya menjadi sebuah buku. Kalau di situ tidak apa papah, bagaimana aku?

Tiba-tiba, sebuah suara memanggilku, dan sesuatu dingin menepuk-nepuk kakiku, "bangun, bangun, bangun. Sudah subuh. Ternyata, tadi hanya mimpi. Aku langsung bangun. Ternyata, waktu subuh sudah tiba. Aku langsung shalat dan berdoa kepada Allah."[Zalfa Nabila R]

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar

Ulasan Hasil Tantangan Menulis Bareng SLI di Hari Guru Nasional

Hasil Tantangan #NulisBarengSLI #HariGuruNasional2020 #SahabatLiterasiIAICirebon Beberapa hari yang lalu (23/11/2020) aku atas nama pribad...