Thursday, February 20, 2014

Lari dari politik

Lari dari Politik!
Hari M Ngaidin

Ketahuilah, sesiapa yang apatis terhadap politik, dan hendak lari menjauh dari politik, baik karena egoisme, keputus-asaan ataupun yg lain, tidak mau jadi pelaku atau terlibat dalam politik (fa'il), maka sejatinya ia tidak akan bisa menghindar darinya, walau ia lari ke lubang semut pun, dan ia akan jadi maf'ul bih (objek, dan bs jd korban kebijakan) kecuali ia mati. Karena, dalam hidup di dunia, tak terlepas dr perpolitikan. Tinggal pilih, jadi pelaku, ikut menentukan ataukah cukup jd objek?
Katanya, politik itu antara makan dan dimakan. Inilah politik neo-liberalis-kapitalis. Namun, politik yang sehat adalah bagaimana kita bisa makan bersama-sama, dan yang penting sama-sama makan. Itulah inti dari sila ke-5 Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Orang yang tidak terjun dan bergabung dalam partai politik (politik praktis) bukan berarti tidak peduli politik, apalagi apatis dan antipati terhadap politik. Sebaliknya, bisa jadi, orang yang terlibat dalam politik praktis (parpol) itulah yang apatis terhadap nilai-nilai keadilan dan kejujuran, yang ditahu cuma kekuasaan dan perut kenyang..
Kalau kita tak peduli d
engan politik, tak peduli siapa yang jadi pemimpin kita, tak peduli dengan nasib negeri, hanya sibuk urus perut sendiri, apa bedanya dengan para bedebah yang penuh nafsu dan ego tinggi, segara cara dilaku demi diri sendiri??!
Cirebon, 19-20/02/2014 

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar

Ulasan Hasil Tantangan Menulis Bareng SLI di Hari Guru Nasional

Hasil Tantangan #NulisBarengSLI #HariGuruNasional2020 #SahabatLiterasiIAICirebon Beberapa hari yang lalu (23/11/2020) aku atas nama pribad...