Monday, April 7, 2014

Kampus Bukan Faktor Dominan

Mengaisembun.blogspot.com - Bukan [hanya] kampus formal yang membentuk ideologi seorang mahasiswa. Kampus, tempat kuliah formal, hanyalah faktor kecil. Aktifitas dan komunitas di luar kampus (semisal kajian, pengajian, diskusi, pergerakan, bacaan, dsb) ternyata faktor yang paling dominan dalam membentuk pemikiran dan ideologinya. 

Basic sebelum masuk kuliah juga punya andil dalam hal ini. Dan tentunya, dirinya sendirilah yang menentukan. Akhirnya, takdir Tuhan juga yang menggariskan. Setidaknya, itulah hasil pengamatan saya, selama ini.

Seorang jebolan pesantren NU yang kuliah di kampus yang berafiliasi pada Muhammadiyah tidak menjamin ia akan berubah jadi Muhammadiyah, pun sebaliknya. Bila ia masuk kampus Atmajaya, UKI atau Trisakti, lalu otomatis ia akan jadi Kristen? Tentu tidak! Begitu pula, bila ia masuk LIPIA atau Kampus di Saudi, lalu otomatis ia jadi salafy-wahabi? Tentu tidak.

Sederet nama membuktikan, ada ketum PBNU yang jebolan kampus Saudi, imam besar istiqlal jebolan kampus Saudi. Banyak pula pengurus NU pusat atau wilayah, serta MUI jebolan LIPIA dan kampus Saudi.

Berikut nama-nama tokoh NU, alumni kampus Saudi yang saya bisa sebutkan:
1.  Prof. Dr. KH. Said Agiel Siradj, ketua PBNU. Beliau adalah alumni Universitas Ummul Quro, Mekkah Saudi Arabia.
2.  Dr. KH. Akhsin Sakho Muhammad, Ketua JQH-NU, merupakan alumni Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia.
3.  KH. Cholil Nafis, Ph. D, LBM-NU dan ketua komisi dakwah MUI Pusat, alumni LIPIA.
4.  Dr. KH. Asrorun Niam Soleh, ketua KPAI dan sekretaris komisi fatwa MUI adalah alumni LIPIA.
5.  Dr. H. Bukhori Muslim, LDNU Pusat adalah alumni LIPIA.
6.  KH. Abdurrahman Navis, PWNU Jatim, adalah alumni Universitas di Riyadh.
7.  Dr. KH. As’ad Said Ali, ketua PBNU dan mantan Waka BIN, pernah kuliah di LIPIA.
8.  Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, dosen pasca UINSA, pernah kuliah di LIPIA.
9.  Dll.       

Bahkan, kampus UIN/ IAIN yang pernah dituding oleh Hartono AJ sebagai pencetak liberalis murtadiin bisa melahirkan kader-kader HTI, IM dan Salafy militan.

Taukah Anda, HAJ jebolan mana? IAIN
, jawabnya. Dan masih ada lagi, sejumlah kawan yang sempat kuliah beberapa semester di UIN jadi aktifis HTI atau Salafy.
Dan, sedikit sekali jebolan pesantren NU y
ang jadi Salafy karena masuk kampus Saudi (1% atau bahkan belum ditemukan)..
Paling kalau masuk KAMMI (pks) bs jadi.
Toh, di UIN, UI, IPB,ITS, UNAIR, UGM juga banyak yang jadi kader PKS.[]

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar

Ulasan Hasil Tantangan Menulis Bareng SLI di Hari Guru Nasional

Hasil Tantangan #NulisBarengSLI #HariGuruNasional2020 #SahabatLiterasiIAICirebon Beberapa hari yang lalu (23/11/2020) aku atas nama pribad...