Tuesday, December 8, 2015

Pesan Buat Ananda

Pesan Buat Ananda
oleh Masyhari

Anaku,
Jika membenci diperbolehkan, janganlah membenci seseorang karena individunya. Bencilah kejahatannya, bukan orangnya.
Setiap orang, sebaik apa pun, pernah bersalah. Sebagaimana pula, sejahat apapun orang, pasti pernah berbuat baik.
Anakku,
Sekalipun penjahat dibunuh, tak akan menumpas kejahatan. Sekalipun membalas kejahatan dengan kejahatan itu diperbolehkan, namun memaafkan itu lebih diutamakan.
Terkadang, seseorang berniat baik, tapi ternyata salah langkah, dan ia tidak merasa. Ia merasa sudah benar. Tunjukkanlah ia pada kebenaran yang kau yakini, cukup ajak. Janganlah pernah memaksanya, karena manusia terlahir merdeka. Jangan pernah menghinanya, apalagi menyebut-nyebut namanya untuk diperolok. Doakanlah atas kebaikannya. Sebagaimana kita tidak suka dihina dan disebut-sebut kesalahan kita, begitu pun dia.
Anakku,
Sayangilah orang lain, sebagaimana engkau suka disayang. Jangan benci orang lain, sebagaimana engkau tidak suka dibenci.
Anakku,
Kebencianmu pada seseorang tidak akan mengubah prilakunya, terlebih bila ia sudah tiada. Itu hanya akan menambah beban jiwa dan membangunkan kembali ia yanh telah terkubur di tanah, hadapi kehidupan lainnya.
Anakku,
Obati luka dengan obat dan tutuplah dengan plaster, kalau bisa dengan perban, agar tidak menjalar, oleh kuman dan terlihat oleh lalat. Obatilah, jangan malah kau tambah luka dengan memukulinya.
Anakku,
Saat orang hendak terjatuh di jurang, ulurkanlah tanganmu untuk menariknya. Jangan malah kau mendorongnya.
Anakku, mari kita perbanyak introspeksi diri, bercermin. Jangan-jangan langkah dan pilihan kita yang salah. Atau cara kita dalam menyampaikan kurang benar.
Anakku,
Kebenaran sejati hanya milik-Nya. Kita hanya berusaha dan berupaya untuk mencapai kebenaran. Bisa jadi, kita benar-benar dapatkan kebenaran itu, bisa pula salah.
Anakku,
Manusia dicipta untuk mengabdi kepada Tuhan dan berbuat baik kepada sesama dan melestarikan alam semesta. Kita tidak dicipta untuk menjadi korektor dan juri bagi orang lain, yang menilai benar salah, yang memasukkan seorang ke dalam surga atau neraka. Itu adalah hak dan wewenang-Nya.
Anakku,
Jadilah pribadi yang pemaaf. Karena memaafkan itu sifat-Nya. Dan pemaaf itu lebih mendekatkan dirimu dengan-Nya.
Cirebon, 25 Rajab 1435 H

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar

Ulasan Hasil Tantangan Menulis Bareng SLI di Hari Guru Nasional

Hasil Tantangan #NulisBarengSLI #HariGuruNasional2020 #SahabatLiterasiIAICirebon Beberapa hari yang lalu (23/11/2020) aku atas nama pribad...