Sunday, April 27, 2014

Urgensi Tanda Baca dalam Bahasa Arab

Oleh Masyhari

Dalam bahasa Arab, perbedaan harakat (tanda baca) dapat membedakan arti. Karena itu, kendatipun secara sekilas, hal ini tampak kecil, namun kesalahan dalam tanda baca ketika membaca al-Qur'an disebut lahn jaliy (kesalahan fatal), bukan hanya khafiy (ringan/ samar). Inilah alasan utama munculnya ide penulisan harakat oleh Abu Aswad ad-Duali, ketika mendengar kesalahan tanda harakat i’rab (perubahan harakat atau harf akhir kata)pada harf lam pada kata “ورسوله”, saat itu ada yang membaca kasrah (jarr) pada kara “rasul” ayat 3 surat at-Taubah tersebut, yang semestinya dibaca "warasuluh" (rafa’). Begitupula halnya dengan kata "Allah" dalam ayat:
إنما يخش الله من عباده العلماء
Seharusnya dibaca innama yakhsyAllaha min ‘ibadihil ‘ulama’u”, dibaca yakhsyallahu ”.
Karena itu, kesalahan dalam membaca harakat i’rab merupakan kesalahan yang fatal (jalli), karena pemberian tanda baca i’rab dapat mengubah arti. Kata Allah yang seharusnya menjadi objek (Allaha), menjadi subjek (Allahu).

Kesalahan dalam membaca harakat yang dapat menyebabkan perubahan arti tidak hanya dalam masalah i'rab, tapi juga dalam tanda baca harf pertama (dalam sharf). Karena, tulisan bisa jadi sama, namun bisa beda arti, bila diberi tanda baca yg berbeda. Seperti kata حل, bila dibaca fathah hall (solusi) dan kasrah “hill (halal), meskipun berasal dr fi'il yg sama. Kata سنة. Bila dibaca “sanah, berarti setahun, sinah berarti kantuk, dan “sunnah (tindak langkah). Di sinilah pentingnya ilmu nahwu, sharf dan pengayaan vocab (kosakata). Wallahu a'lam

Cirebon, 27/04/2014


2 comments:

  1. Mantap...terima kasih sudah mengingatkan kembali.

    ReplyDelete
  2. Sama-sama, Kang. Terima kasih sudah mau membaca

    ReplyDelete

Jangan lupa komentar

Ulasan Hasil Tantangan Menulis Bareng SLI di Hari Guru Nasional

Hasil Tantangan #NulisBarengSLI #HariGuruNasional2020 #SahabatLiterasiIAICirebon Beberapa hari yang lalu (23/11/2020) aku atas nama pribad...