Perang opini antara ‘simpatisan-gratisan’ kedua kubu tampak memanas dan telah mendominasi jagat maya per-FaceBook-an di negeri ini. Dan, kian hari suasana kian memuncak. Bahkan, sudah keluar dari ambang batas maksimal yang patut ditoleransi. Sangat memprihatinkan!Sejatinya, kedua tokoh yang maju ‘bertanding’, tentulah bukan manusia suci atau pula setan tanpa bakti. Mereka punya kelebihan, pun juga tak terlepas dari kekurangan. Tak ada manusia yang benar-benar sempurna (insan kamil), selain Rasulullah saw. Namun paling tidak, mereka berdua adalah sang pilihan (the choice) minimal bagi masing-masing pendukungnya.Selalu saja ada ‘alasan’ untuk membenci. Dan, mengapa kita tidak berupaya mencari ‘alasan’ tuk mencinta?!Akhirnya, sebuah untaian kata ini bisa kita renungkan:كَمَا تَكُوْنُوا يُوَلَّى عّلَيْكُمْ“Kama takuunuu yuwalla ‘alaikum”Pemimpin adalah representasi rakyat.
Sementara itu, di ‘dunia lain’ ada sekelompok orang ‘pemimpi’ yang masih terbuai dengan khilafah mereka. Cirebon, 06 Sya’ban 1435 H/ 4 Juni 2014
Friday, June 6, 2014
Simpatisan Gratisan?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ulasan Hasil Tantangan Menulis Bareng SLI di Hari Guru Nasional
Hasil Tantangan #NulisBarengSLI #HariGuruNasional2020 #SahabatLiterasiIAICirebon Beberapa hari yang lalu (23/11/2020) aku atas nama pribad...
-
Mukaddimah Bisa kuliah di kampus luar negeri merupakan nikmat dan kesempatan yang amat berharga, tidak semua orang bisa mendapatkannya...
-
Seorang kawan di fb meminta saya untuk menuliskan contoh Surat Keterangan Berkelakuan Baik (skkb/skck) atau surat rekomendasi berbahasa Ara...
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar