Oleh Masyhari, Lc, M.H.I
Dai Ramadhan 1435 H Utusan Atase Agama KSA
dan Bimas Islam Kemenag RI untuk Kabupaten Tana Toraja
Persiapan Kegiatan
Sebelum menuju lokasi, penulis terlebih dahulu melakukan
penelusuran informasi apa saja terkait Kabupaten Tana Toraja melalui internet,
di antaranya melalui lama wikipedia[1],
website resmi pemerintah Kabupaten Tana Toraja[2],
website resmi Kantor Kementrian Agama Tana Toraja[3],
dan lain sebagainya. Hal itu untuk mendapatkan gambaran awal terkait lokasi objek
dakwah, sehingga mempermudah perjalanan dakwah itu sendiri. Dan alhamdulillah,
di sela-sela penelusuran tersebut, penulis mendapatkan laman fb kepala seksi
Bimas Islam kantor Kemenag Kab. Tana Toraja, Drs. Suardi Sidik, M.Pd. Melalui
ini, penulis mendapatkan nomor kontak beliau dan kemudian melakukan koordinasi
terkait transportasi menuju lokasi. Bahkan, beliaulah yang menjemput penulis di
terminal Makale, Tana Toraja.
Penulis berangkat dari Jakarta via Bandara Soekarno-Hatta
jauh hari sebelum Ramadhan tiba, tepatnya 5 hari sebelumnya, yaitu pada senin
23 Juni 2014, dengan tujuan untuk mempersiapakan segala hal terkait dakwah di
lokasi secara maksimal, agar pihak tuan rumah juga bisa lebih siap, baik dalam
hal akomodasi ataupun penjadwalan kegiatan selama Ramadhan.
Pada tanggal 24 Juni, dengan diantar oleh bapak Drs.
Suardi Sidik, M.Pd, penulis melapor ke Kantor Kementrian Agama kabupaten Tana
Toraja berdasarkan surat pengantar yang diberikan oleh bapak Wakil Menteri
Agama di Jakarta pada saat acara pelepasan di kantor Atase. Alhamdulillah,
laporan tersebut diterima langsung oleh Drs. H. Arifuddin, Kasubag TU Kantor
Kemenag Tana Toraja.
Adapun terkait dengan program kegiatan dakwah selama di
Tana Toraja ini, penulis melakukan koordinasi dengan Bapak Drs. Suardi Sidik,
M.Pd, selaku Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tana
Toraja. Oleh beliau, penulis diberikan surat tugas untuk menjadi imam tetap di
sebuah masjid, yaitu Masjid Baiturrahman To’ Kaluku Kelurahan Bombongan
Kecamatan Makale. Karena di masjid ini tidak memiliki imam tetap yang memiliki
bacaan al-Qur’an yang murattal mujawwad.
Kendatipun masjid tersebut cukup bagus dan kokoh secara
fisik bangunan, namun ia tidak memiliki program kegiatan terkait pembinaan
pendidikan, selain pengajian TPA setiap sore. Melihat hal demikian, penulis
melakukan koordinasi dengan ketua takmir masjid untuk mengadakan sejumlah
kegiatan lainnya, khususnya selama Ramadhan.
Realisasi Program Kegiatan
Sebelum Ramadhan tiba, penulis sudah mulai menjalankan
tugas sebagai imam shalat lima waktu di masjid Baiturrahman To’ Kaluku. Selain
itu, penulis juga sempat 3 kali kali mengisi ceramah ba’da Subuh. Tema tausiyah
subuh yang saya sampaikan berjudul (1) “Mensyukuri Nikmat”, (2)
“Metode penentuan awal-akhir Ramadhan dan cara
menyikapi perbedaan pendapat”, dan (3) “Adab shalat berjamaah”.
Selain itu, penulis sempat diberi amanah untuk menyampaikan khutbah shalat
Jum’at pada taggal 27 Juni 2014 sebagai pengganti khatib yang berhalangan. Tema
Adapun judul khutbah yang penulis bawakan yaitu tentang “persiapan menyambut
bulan suci Ramadhan.”
Penulis juga sempat diundangan untuk mengisi ceramah
agama di sebuah majelis taklim yang bertempat di rumah Bpk Drs. Suardi Sidik,
M.Pd di jalan Tritura Makale pada tanggal 27 Juni 2014 setelah shalat Jum’at.
Tema ceramah yang penulis bawakan yaitu “Keutamaan Mempelajari al-Qur’an”.
Selain itu Penulis juga sempat membantu mengajar kelas
tahsin al-Qur’an di TPA dengan jadwal setelah shalat Ashar.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan penulis dalam rangka
menjalankan tugas selama bulan Ramadhan 1435 H di Tana Toraja antara lain
sebagai berikut:
Menjadi Imam Shalat
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa penulis
diberikan tugas untuk menjadi imam tetap di Masjid Baiturrahman To’ Kaluku,
Kelurahan Bombongan Makale. Penulis juga tinggal di sebuah kamar yang
disediakan khusus bagi imam masjid. Di antara tugas imamah yang penulis lakukan
selama di Tana Toraja yaitu di masjid Baiturrahman To’ Kaluku dengan perincian:
(1) shalat rawatib 5 waktu, setiap hari, termasuk shalat Jum’at, (2) shalat sunnah
tarawih dan witir, setiap malam, dan (3) shalat qiyamullail, dilaksanakan pada
pukul 2:00 sd. 03:30 pagi. Kegiatan berlangsung sejak malam ke 21 hingga 30
Ramadhan 1453 H.
Selain bertugas sebagai imam “tetap” di masjid Baiturrahman
To’ Kaluku, penulis juga pernah didaulat untuk menjadi imam shalat Isya’ (plus
tarawih & witir) di Masjid Jabal Nur di kamp. Buntu, kec. Sangalla, tanggal
10 Juli 2014. Kemudian di Masjid Nurul Swadaya Rantelemo, Kel. Sarira, Kec.
Makale, saya mendapatkan tugas menjadi imam shalat Isya’, tarawih dan witir
pada hari sabtu tanggal 19 Juli 2014 dan Senin tanggal 21 Juli 2014 mendapat
tugas imam Maghrib, Isya’, Tarawih dan Witir.
Penulis juga sempat mampir ke kabupaten sebelah, yaitu
Enrekang (sebelah selatan Kab. Tana Toraja). Di sana ada seorang kawan penulis yang
berasal dari sana, yaitu Arwan. Di sana, pada tanggal 16 Juli 2014, penulis diminta
oleh pengurus masjid Masjid Babul Jihad, desa Gura, Kecamatan Buntu Batu, Kab.
Enrekang menjadi imam shalat Tarawih, Witir dan Subuh.
Ceramah Pengantar Shalat Tarawih
Selama di Tana Toraja, penulis beberapa mendapatkan
amanah untuk menyampaikan ceramah tarawih di beberapa masjid di sana, di
antaranya di:
ü Masjid Baiturrahman To’ Kaluku,
pada:
a. tanggal 01 Juli 2014,
dengan judul materi “Keutamaan al-Qur’an dan membaca al-Qur’an”
b. tanggal 24 Juli 2014.
Judul: “Urgensi Menuntut Ilmu Agama”, dan
c. tanggal 26 Juli 2014. Judul:
Syi’ar Takbir di Hari Raya dan
Adab-Adabnya.”
ü Masjid Nurul Falah, Rante
Kalua’, Ge’ Tengan, Kec. Mengkendek, pada tanggal 10 Juli 2014, dengan judul “Ramadhan
Bulan al-Qur’an”.
ü Masjid Jabal Nur,
Kecamatan Sangalla, pada tanggal 15 Juli 2014, dengan judul “Urgensi Ilmu
dalam Pesan Nuzulul Qur’an.”
ü Masjid Babul Jihad Gura,
Kab. Enrekang pada tanggal 16 Juli 2014, dengan judul “Menggapai Malam
Lailatul Qadar”.
ü Masjid Nurul Swadaya, Rantelemo,
Kel. Sarira, Kec. Makale Utara, pada hari Sabtu tanggal 19 Juli 2014 “al-Muslim
Akhu al-Muslim” dan Senin tanggal 21 Juli 2014, dengan judul “Keutamaan
Mempelajari Qur’an”.
Kuliah Subuh
Selama Ramadhan, penulis mendapatkan kesempatan untuk
menyampaikan tausiyah ba’da shalat subuh di Masjid Baiturrahman To’ Kaluku,
yaitu pada tanggal 01 Juli 2014 dengan judul “al-Qur’an Kitab Pedoman Hidup
dan Urgensi Bahasa Arab”, tanggal 8 Juli 2014 dengan judul “Keutamaan
dan hukum shalat witir”, tanggal 14 Juli 2014 dengan judul “i’tikaf
di bulan Ramadhan”, 20 Juli 2014 dengan judul “Hikmah Nuzulul Qur’an”
dan 25 Juli 2014 dengan judul “Zakat Fitrah”.
Selain itu, penulis juga sempat mengisi kuliah subuh di
Masjid Babul Jihad di Gura, Kab. Enrekang pada tanggal 16 Juli 2014, dengan
judul “Prinsip Kemudahan dalam Islam (at-Taisir Fi al-Islam)”.
Bimbingan Perbaikan Bacaan al-Qur’an
Selama Ramadhan, kegiatan penulis terfokus di Masjid
Baiturrahman To’ Kaluku. Di sana terdapat TPA (Taman Pendidikan al-Qur’an)
dengan santri sekitar 40an anak. Di TPA ini, penulis mendapatkan amanah untuk mengajar
kelas tahsin al-Qur’an dengan jumlah peserta sekitar 15 anak. Pengajian
dilaksanakan setiap hari kecuali hari Ahad pada pukul 16.30 – 17.30 WITA selama
bulan Ramadhan.
Selain itu, di Masjid ini pula saya mengadakan bimbingan
tahsin al-Qur’an untuk usia dewasa dengan peserta berkisar 5-8 orang. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap hari, pada pukul 15.45-16.30 WITA (ba’da shalat Ashar)
selama Ramadhan.
Pelatihan Terjemah dan Tafhim al-Qur’an
Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari para
peserta tahsin al-Qur’an, mayoritas jamaah tidak memahami bahasa Arab dan
al-Qur’an. Oleh karena itu, dengan berbekal pengalaman sebagai istruktur
pelatihan terjemah al-Qur’an sistem 40 jam Masjid istiqlal, penulis pun berinisiatif
untuk mengadakan pelatihan terjemah dan tafhim al-Qur’an. Alhamdulillah, setelah
berkoordinasi dengan pengurus Takmir masjid, kegiatan ini pun bisa dilaksanakan.
Kegiatan pelatihan terjemah al-Qur’an ini dijadwalkan setiap
hari selama Ramadhan 1435 H pada pukul 05:30 s.d. 06:15 WITA seusai ceramah
subuh di Masjid Baiturrahman To’ Kaluku. Peserta berkisar 10-15 orang. Kegiatan
ini dimulai dari tanggal 4 Ramadhan hingga akhir Ramadhan.
Metode yang digunakan adalah menerjemah kata perkata,
dilanjutkan dengan terjemah lengkap satu ayat. Selain itu, penjelasan kaidah
tata bahasa Arab (Nahwu dan sharaf) dasar juga disampaikan, untuk membantu
mempermudah pemahaman. Sedangkan ayat yang diterjemahkan adalah QS al-Fatihah
lantas al-Baqarah.
Buka Puasa Bersama
Salah satu amanah yang disampaikan oleh kantor atase
keagamaan KSA kepada seluruh da’i ialah untuk menyelenggarakan buka puasa
bersama dengan masyarakat muslim di daerah masing-masing. Untuk daerah
Kabupaten Tana Toraja, penulis mengalokasikan dana yang ada untuk kegiatan buka
bersama di 4 tempat yang berbeda, diikuti oleh sebanyak 240 orang muslim, dengan
rincian sebagai berikut:
1) Masjid Nurul Falah, Ge’tengan,
Kecamatan Mengkendek. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis tanggal 13 Ramadhan
1435 H/ 10 Juli 2014, dihadiri masyarakat muslim sekitar masjid berjumlah 80 orang.
2) Masjid Nurul Yaqin, Kecamatan
Rantetayo, hari Jum’at tanggal 14 Ramadhan 1435 H/ 11 Juli 2014, dengan jumlah
peserta 60 orang.
3) Masjid Musafir Totumbang,
Kel. Buntu Masakke, Kec. Sangalla. Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa, 15
Juli 2014, dengan jumlah peserta 60 orang.
4) Masjid Nurul Swadaya Rantelemo,
Kel. Sarira, Kecamatan Makale. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin tanggal 21
Juli 2014 dengan peserta 40 orang.
5) Selain itu, penulis juga
sempat menghadiri undangan buka puasa bersama di Rumah Dinas Bupati Tana
Toraja, yaitu pada tanggal 22 Juli 2014.
Bimbingan Baca Kitab Turats
Penulis juga mendapatkan amanah dari Kasi Bimas Islam
Tana Toraja untuk menjadi pemateri pada bimbingan baca kitab Turats, yaitu kitab
Kifayah al-Akhyar, khususnya bab nikah. Kegiatan ini merupakan program
peningkatan mutu dan pemahaman para penghulu terhadap literatur hukum Islam.
Kegiatan diikuti oleh para penghulu dan penyuluh Agama Islam se-Kabupaten Tana
Toraja, dengan jumlah peserta kuang lebih 25 orang. Kegiatan ini dilaksanakan
pada hari Rabu tanggal 16 Juli 2014, pada pukul 9:00 sd. 12:00 WITA di Aula kantor
Kementrian Agama Kabupaten Tana Toraja.
Kegiatan Setelah Ramadhan
Sebagaimana amanat dari Kantor Atase bahwa para dai tidak
boleh meninggalkan lokasi dakwah kecuali setelah shalat Idul Fitri, alhamdulillah
saya mendapatkan amanah sebagai imam dan khatib Idul Fitri 1435 H di Masjid
Jami’ Musafir, Kecamatan Sangalla Kab. Tana Toraja, yaitu Senin tanggal 1
Syawal 1435 H/ 28 Juli 2014 M. Karena lokasi yang cukup jauh dari tempat
tinggal penulis, maka penulis sudah hadir di sana pada sore tanggal 27 Juli
2014 M. Adapun tema khutbah yang saya bawakan yaitu “Makna Idul Fitri dan
Syawwal”
Bersilaturahim ke rumah
Pengurus Masjid dan Jamaah
Setelah selama Ramadhan umat Islam berupaya mendekatkan
diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan memperbanyak istigfar
kepada-Nya, maka bulan Syawal, mereka berupaya untuk meningkatkan amal ibadah
mereka, tidak hanya yang bersifat vertikal, tetapi juga yang bersifat
horizontal. Silaturrahim, menjalin dan mempererat ukhuwah merupakan hal yang dianjurkan
dalam pandangan syariah, dan sudah ma’ruf di negeri ini untuk bersilaturrahim
di hari Raya idul Fitri untuk saling mendoakan kebaikan, bermaaf-maafan atas kekhilafan
dan kesalahan antara sesama manusia. Maka, dalam rangka itu, penulis melakukan kunjungan
ke rumah pengurus masjid dan sejumlah jamaah selama dua hari sebelum
meninggalkan lokasi, yaitu tanggal 1 dan 2 Syawwal 1435 H.
Imam shalat 5 waktu dan Kuliah Subuh
Penulis berkeyakinan, bahwa berdakwah tidak mengenal
batasan waktu dan tempat. Karena itu, kendatipun Ramadhan dan shalat Hari Raya
Fitri telah berlalu, penulis tetap melanjutkan tugas dakwah dan imamah, hingga
penulis telah meninggalkan lokasi. Terakhir kali penulis bertugas menjadi imam
shalat Isya’ berjamaa’h di Masjid Baiturrahman To’ Kaluku, Kel. Bombongan, Kec.
Makale, Keb. Tana Toraja. Selain masih melanjutkan amanah sebagai imam, penulis
sempatkan untuk menyampaikan kuliah subuh di masjid tersebut, pada tanggal 2
Syawal 1435 H dengan tema “Puasa Sunnah Syawwal.” []
Tana Toraja-Jakarta, Syawal 1435 H
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar