Sambil menunggu ada dosen yang
hari ini udzur (tepatnya absen). Ya, nasib sebagai dosen cadangan..hiha, aku
jalan santai keluar ke depan kampus, setelah menikmati sekeping dhuha dan
sepotong kue alwaqiah di masjid al-Jamiah. Sekedar cari jus jambu dan beli
beberapa alat tulis, boardmarker dan pulpen merah untuk koreksi.
Tidak jauh, seorang pemuda tampak
sedang duduk santai. Di depannya berjajar buku-buku yang digelar di atas tikar.
Buku yang dijajakan didominasi tema-tema yang menjadi nama mata kuliah. Maklum
lah, segmen pasarnya para mahasiswa. Ada metodologi penelitian, karya Sugiyono,
juga Suharsmi Arikunto.. Ah, jadi teringat waktu sedang berkutat dengan
proposal penelitian dan tesis beberapa bulan yang lalu. Metodologi
pengajaran, manajemen pendidikan, sejarah, psikologi, tasawuf, filsafat,
pengantar statistik, dan sederet nama ilmiah dan akademis, khas kuliahan juga
mendominasi.
Eit, di satu sudut terlihat
sejumlah judul bacaan umum. Ada novel-novel Tereliye, dsb. Di sampingnya, di
sela-sela jajaran buku itu, kupilih beberapa buku:
Pertama, Dibawah (tidak dispasi.
Di sini kadang aku merasa heran) Bendera Revolusi.
Penulisnya Ir. Sukarno. Ya, Bung
Karno, presiden pertama kita. Buku terbitan ke lima, tahun 2005 ini setebal 624
halaman, berisi esai-esai Bung Karno yang ditulis antara tahun 1926-1941. Masih
banyak tulisannya yang belum dimuat (di dalam buku ini). Pasalnya, waktu itu,
khususnya tulisan tahun 1917-1925 belumlah ditemukan di mana rimbanya. Buku
yang baru jilid pertama ini (katanya sih aslinya ada dua jilid), oleh
penjualnya, dibandrol Rp 75.000. Setelah kutawar kena Rp 70.000. Menurutnya,
buku cetakan pertamanya dibandrol Rp 1jt. Ya, karena antik, limited edition,
jarang yang punya. Dan, setelah kubuka, karena tadi dibungkus plastik,
tampaknya yang kubeli ini tidak ori, tapi kw, alias hasil kopian. Di sini aku
terkadang sedih. Tapi, tak apalah, yang penting punya dan lumayan bagus
kemasannya.
Kedua, Zaman Peralihan. Buku ini berisi
kumpulan essai Soe Hok Gie, sang demonstran yang menulis buku catatan hariannya
di bawah ini. Ini buku ori, kata penjualnya. Dibandrol Rp 40.000 oleh
penjualnya.
Ketiga, catatan sang demonstran.
Buku ini sempat mengguncang (agak lebay ya?!), tepatnya menjadi buah bibir
dunia kampus Indonesia pada tahun 2005. Bukan karena apa, tapi karena mau
difilmkan (meski cuplikannya saja). Maklum, mahasiswa (apalagi yang bukan
mahasiswa) kita lebih suka nonton film, daripada baca buku.hehe (sambil ngaca).
Dulu, tahun itu, aku pengen beli,
tapi belum cukup isi dompet. Maklum, mahasiswa kere..
Keempat dan kelima, buku karangan
Dr. Harun Nasution. Oleh sebagian kalangan, sang penulis sempat dijuluki
muktazilah Indonesia, karena pemikirannya. Buku-bukunya tipis dan simpel bahasa
dan penyajiannya. Buku karya mantan rektor IAIN Ciputat ini berjudul Teologi
Islam dan Islam di Tinjau dari Berbagai Aspeknya. Hampir, setiap
mahasiswa IAIN punya buku ini, khususnya di tahun pertama, di Fakultas
Ushuludin dan Syariah. Tampaknya, memang buku ini jadi pegangan
"wajib" mahasiswa ushuluddin, khususnya di IAIN/UIN/STAIN. Meski
tidak sedikit yang mengkritisi isinya dan entahlah. Aku sendiri agak telat
kenal, karena di kampusku dulu buku panduan dan diktatnya ditulis orang Arab
semua. Semester lalu dapat tugas ngampu mata kuliah ilmu kalam, tapi rujukannya
dari Arab semua, ada Asy-Syahrastani, Al-Asy'ari, dsb.
Sudah, gitu aja ceritanya. Aku
mau baca dulu.
Cirebon, 7 Maret 2015
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar