Judul : Senja Terbelah di Bumi Surabaya
Pengarang : Eni Ratnawati
Penerbit : Writing Revolution
Tahun Terbit : 2015
Tebal : 400 halaman
Sinopsis
Skandal masa
lalu yang menimpa raksasa perusahaan Dirgantara kembali muncul ketika Bayu,
direktur muda Dirgantara Group, menerima surat-surat misterius bernada
romantis. Surat-surat itu dan juga wasiat papahnya sebelum meninggal membawanya
bertualang di belantara kota Surabaya untuk mencari putra Dirgantara yang lain.
Bersama
adiknya, Nouri, Bayu berangkat ke Surabaya tanpa sepengetahuan mamanya, nyonya
Dirgantara. Di sana Bayu dipertemukan dengan Nayla, mahasiswi tingkat akhir
kampus Merah Jambu, yang menjadi asisten khususnya dalam menelusuri jejak keluarga
papahnya. Dengan hanya berbekal nama kecil putra papahnya mereka berdua
berjuang untuk menguak misteri yang menyelimuti keluarga Dirgantara.
Berkat
keteguhan Nayla satu persatu teka-teki keluarga Dirgantara mulai terkuak.
Papahnya tidak hanya mempunyai seorang putra yang sudah berganti nama dengan
nama yang lain, tapi juga seorang putri yang menjadi orang kepercayaan Bayu
yang menyimpan dendam kepada keluarga Dirgantara. Terungkap pula asal usul Bayu
yang bukan putra kandung Dirgantara.
Pertemuan Nayla
dengan putra Dirgantara yang hilang mengantarkannya pada cinta sejati yang telah
lama dinantinya.
Unsur
Instrinsik
1. Tema
Misteri pewaris tahta perusahaan raksasa Dirgantara Group dan
skandal yang menyelimuti pemiliknya, ditingkahi kisah percintaan anak muda.
2. Tokoh
Tokoh Utama : Bayu Dirgantara, Nayla, Nouri, Natasya, Margareta.
Tokoh Pembantu : Wiwiet, Ipoen, Marissa Soedibyo, Virnie, Mr. Shin.
Tokoh Figuran : Mariana, Ny. Liem, Joan, Josh, Ibu Soleh, Pak Soleh
3. Alur
Novel ini menggunakan alur maju mundur, dimana peristiwa berawal
dari 20 tahun sebelumnya yang menimpa Ny. Marissa. Kemudian menceritakan
kehidupan Bayu sebagai putra Ny. Marissa Dirgantara pada masa kini yang
diselingi dengan flashback kehidupan Bayu saat masih kecil.
4. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam penulisan novel ini adalah sudut
pandang orang ketiga.
5. Amanat
-
Kepatuhan anak kepada orang tua bagaimanapun buruknya sifat mereka
selama tidak melanggar norma yang berlaku.
-
Keteguhan dalam menjalankan amanat dan tanggung jawab.
-
Persahabatan sejati.
-
Ikhlas dan pasrah terhadap takdir.
-
Cinta yang berlandaskan agama.
-
Kekuatan dalam mempertahankan ajaran agama Islam.
Keunggulan
Novel ini
dituturkan dengan bahasa khas anak muda diselingi dengan beberapa ungkapan gaul
dan gaya Surabaya-an. Penggambaran beberapa lokasi di Surabaya diilustrasikan
dengan sangat detail. Banyak nilai-nilai keislaman yang secara implisit
dinyatakan dalam sikap tokoh utama novel ini. Pada bagian akhir, pembaca dibuat
tegang demi menguak misteri dan teka-teki yang sejak awal membumbui novel ini.
Kelemahan
Pada bagian
awal novel, penulis banyak menggunakan ungkapan-ungkapan metafora dan kosa kata
yang tidak lazim digunakan sehingga menyulitkan pembaca untuk memahaminya secara
sekilas dan harus dibaca berulang kali. Alur pada bagian pertama dan kedua
terkesan landai tanpa ada tekanan konflik yang tercipta oleh para tokoh
sehingga tampak membosankan.
Kesimpulan
Novel ini cocok
dibaca oleh siapa saja untuk mengisi waktu luang dan menemani kesendirian.
Dengan gaya bahasa yang sederhana diselingi dengan kata-kata mutiara akan
memperkaya siapa saja yang membacanya. Apalagi yang ingin tahu tentang kota
Surabaya. []