Sunday, November 17, 2013

Menulis itu penting?!

Oleh Masyhari

Bila dimaqasidkan,
menulis akan masuk dalam hierarki "dharuriyyat" (primer), bukan sekedar hajiyyat (kebutuhan sekunder), apalagi sekedar tahsiniyyat (tersier)
Bisa saja kau tak percaya
atau pula tersenyum kecut mencibirnya
Mari kita berandai-andai saja,
andai al-Quran tidak dituliskan
Zaid bin Tsabit dan kawan-kawannya enggan
andai Utsman bin Affan tidak mengambil tindakan
andai Syihabuddin al-Zuhri tidak membukukan hadits
andai Imam Malik tidak menulis al-Muwattha’
andai ar-Rabi’ bin Sulaiman tidak menulis ar-Risalah Imam syafi'i, gurunya
andai An-Nu'man Abu hanifah tidak menulis al-Fiqh al-Akbarnya
andai Al-Bukhari tidak menulis Al-Jami' Al-Shahihnya, tidak akan ada Ibnu hajar dengan Fath Al-Barinya
andai Imam Muslim tidak menulis Shahihnya,
andai Imam Ahmad tidak menulis Musnadnya
andai Al-Qasthalani tidak menulis Irsyad Al-Sari
andai Al-Syairazi tidak menulis Al-Muhadzdzab, tidak akan ada Al-Nawawi dengan Majmu’nya
Andai Ibnu Quddamah tidak menulis Raudhah Al-Nazhir, tidak akan ada Al-Thufi dengan Mukhtashar dan Syarahnya
andai Ibnu Khaldun tidak menulis muqaddimah dan kisah perjalanannya
andai Ibnu Batuthah tidak men”dokumentasi”kan rihlahnya
andai Laskar Pelangi tidak ditulis Andrea Hirata, mungkin pak SBY tak akan memberinya bintang jasa
Kita tidak akan pernah mengenalnya, bahkan tidak akan pernah mendengar tentang mereka...
Andai pak Kiai Dachlan tidak menulis, kita mungkin ta’kan kenal Qiraati
Ya, andai aku tidak menulis status ini, anda tidak akan membacanya.

Cirebon, 25/04/2013

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar

Ulasan Hasil Tantangan Menulis Bareng SLI di Hari Guru Nasional

Hasil Tantangan #NulisBarengSLI #HariGuruNasional2020 #SahabatLiterasiIAICirebon Beberapa hari yang lalu (23/11/2020) aku atas nama pribad...