Mau Ke Mana?
oleh Masyhari, Lc
Lalu, bagaimana agar kita bisa diterima di kampus LIPIA? Adakah jurus
rahasianya?
Melihat kelebihan yang telah aku sebutkan sebelumnya, setiap tahun pendaftar calon mahasiswa membanjiri kampus LIPIA Jakarta, kendatipun LIPIA jarang menyebarkan brosur
pendaftaran. Biasanya jumlah pendaftar berkisar sekitar 700-1000 calon
mahasiswa. Sementara yang diterima hanya 120 orang.
Pendaftaran mahasiswa baru untuk level I’dad,
biasanya dibuka setahun sekali. Terkait waktunya, tidak bisa dipastikan, namun
biasanya sekitar bulan Juni-Juli. Bagi kamu yang mau daftar ke I’dad Lughawy,
sebaiknya menghubungi alumni Tabah yang aktif kuliah di LIPIA atau yang
baru lulus. Biasanya, persatuan mahasiswa Jawa Timur (FoSKI) selalu mengadakan
pelatihan (daurah) tes masuk LIPIA di salah satu pesantren di Jawa
Timur. Membuka web: www.lipia.org juga
cukup membantumu, khususnya soal syaratan dan ketentuan pendaftaran.
Bila kemampuan bahasa Arab kamu sudah cukup hebat, kamu bisa langsung
daftar ke Takmily. Untuk level ini, biasanya dibuka setahun dua kali. Pertama, awal tahun ajaran baru
(bulan Juni/Juli), bersamaan dengan pendaftaran I’dad. Kedua, di pertengahan tahun,
sekitar bulan Januari-Pebruari. Bila kamu mau daftar langsung ke Takmily,
daftar di pertengahan tahun memiliki peluang diterima lebih besar, karena
pendaftar lebih sedikit. Bila kamu mau daftar ke Diploma, baiknya kamu
menghubungi aku.
Sebenarnya, agar diterima di kampus ini, tidak terlalu sulit, khususnya
bagi yang sudah punya jurus rahasianya. Bila kamu tertarik, baca baik baik.
Pada umumnya, untuk masuk LIPIA, mahasiswa mendaftar ke via jalur reguler
(biasa). Informasi tentang syarat dan ketentuan jalur biasa, bisa kamu peroleh
di situs resmi LIPIA. Padahal, sebetulnya, terdapat jalur lain, yang aku sebut
dengan jalur khusus atau “tol”, bisa juga disebut jalur bawah tanah.
Untuk masuk level I’dad, dengan jalur reguler, ada dua tahapan tes yang
harus dilewati, yaitu tes tulis dan tes lisan. Tes tulis meliputi fahmul masmu’ (listening), fahmul maqru’ (understanding text), nahwu
dan insya’ (mengarang). Bila lulus tes ini, kamu
berkesempatan untuk ikut tes lisan.
Sedangkan tes lisan meliputi tanya jawab tentang: wawasan keislaman, fahmul maqru’, baca al-Qur’an,
tajwid, dan hafalan. Dalam tes lisan ini, kelancaran dalam memahami dan
berbicara bahasa Arab merupakan poin penilaian utama. Untuk poin hafalan,
persyaratan hanya 2 juz. Namun, semakin banyak hafalan akan semakin baik, dan
hafizh al-Qur’an memiliki peluang yang lebih besar daripada yang tidak
hafal.
Dalam persyaratan berkas, poin tazkiyah (surat pengantar) perlu diperhatikan.
Ketokohan pemberi tazkiyah dan kedekatannya dengan kampus juga
mempengaruhi. Tazkiyah dari seorang guru biasa dengan
pengurus MUI atau ketua ormas Islam, tentu berbeda kekuatannya. Tazkiyah dari
dosen LIPIA juga cukup memiliki kekuatan, namun yang terpenting lolos tes tulis
terlebih dahulu.
Dalam jalur reguler ini, faktor “takdir akademik” juga menentukan.
Tidak selalu yang lebih pintar akan lebih berpeluang bisa masuk. Penguasaan,
kecermatan dan ketelitian dalam mengerjakan soal cukup menentukan keberhasilan.
Karena itu, sering-seringlah berkomunikasi dengan alumni LIPIA bila ingin
masuk. Oh ya, asal daerah calon mahasiswa juga menjadi pertimbangan. Calon
mahasiswa yang berasal dari daerah minoritas muslim, berpeluang lebih besar
untuk diterima.
Jalur yang lain, aku menyebutnya jalur “tol” (jalur khusus). Aku sebut
jalur khusus, karena hanya orang-orang khusus yang dapat akses info dan
mendapatkan kesempatan masuk via jalur ini. Aku sebut jalur “tol”, karena yang
masuk jalur ini, tes masuk hanya sebatas formalitas.
Jalur “tol” ini kuncinya adalah jaringan. Ada beberapa pihak yang memegang
kunci jalur ini, di antaranya yaitu Dubes KSA, pejabat kedutaan KSA, Direktur
Atase KSA, direktur LIPIA, dosen tertentu, pihak-pihak tertentu yang punya
kesepakatan dengan LIPIA, dan lain sebagainya. Bila kamu ingin mendapatkan
tiket jalur ini, baiknya kamu hubungi senior alumni Tabah lulusan LIPIA,
khususnya Anas DM.
Oya, bila kamu sudah masuk LIPIA, jalinlah komunikasi secara intensif
dengan sesama alumni Tabah Kranji di Jakarta pada umumnya yang tergabung di
WASIAT, dan khususnya alumni yang kuliah/ alumni LIPIA Jakarta. Selamat
berjuang. Yakin Usaha Sampai.
Link tambahan info:
Buku
daras bisa diunduh di: grup fb: infolipia
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar