Pesan buat Ananda (3)
Anakku, sekalipun jangan pernah
menunda tugas atau pekerjaanmu, bila telah tiba waktunya. Semenit kau tunda
jadwal yang telah ditentukan, ia akan tertunda lebih lama lagi, dan akhirnya
tugasmu akan menumpuk banyak.
Karena itu, sebuah pepatah bijak
mengatakan, "jangan pernah menunda besok hari apa yang bisa dikerjakan
hari ini."
Anakku, barangkali terbisik di
hati dan pikirmu, "Ah, sebentar lagi. Sedikit lagi. Nanti saja, masih
banyak kesempatan. Waktunya masih panjang." Maka, jangan pernah engkau
hiraukan bisikan itu. Itulah bisikan setan, bisikan negatif dirimu. Jangan
pernah percaya. Tapi, segeralah. Itu hanya nyanyian yang penuh tipu daya.
Memang, terkadang suatu ketika
kita seakan punya banyak waktu, banyak kesempatan. Namun, sejatinya, tugas dan
jadwal kita jauh lebih banyak dari waktu yang tersedia.
Pantaslah bila ahli hikmah dari
Arab berkata, "Alwaqtu kassaifi illam taqtha'hu qatha'aka." Waktu
layaknya sebilah pedang. Bila tak engkau patahkan, ia yang akan mematahkanmu.
Pepatah Inggris bilang,
"waktu adalah uang." Artinya, kesempatan itu mahal harganya. Setiap
waktu ada jadwal yang berbeda. Hari ini berbeda dengan esok hari. Bila
kesempatan yang berharga tidak kita manfaatkan, ia kan sia-sia percuma. Setelah
itu, sesal akhirnya. Dan meratap itu tiada guna, hanya menambah luka. Sebab,
kesempatan yang sama tak terulang dua kali.
Anakku, engkau adalah orang yang
disiplin, bila melakukan tepat waktu, sesuai yang terjadwal.
Saat engkau mendapatkan ide untuk
menulis, segeralah menulis. Ambil pena dan kertas, lantas goreskan idemu dalam
kata-kata. Atau nyalakan hape, komputer, laptop, arau ipadmu, lantas ketik
huruf demi huruf, menaburkan ide dalam deretan kata. Segeralah menuliskannya,
hingga satu tulisan rampung. Jangan kau jadikan PR, yang dikerjakan
"nanti". Karena itu adalah tugas hari itu dan jam itu. Nanti ada
tugas lain lagi, yang berbeda.
Ingatlah anakku, usia kita
terbatas, gunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Sekali menunda, tugasmu akan
semakin banyak, dan itu akan membuatmu pusing. Lakukanlah sesuatu sedikit demi
sedikit, yang terpenting rutin. Itu akan meringankan tugasmu. Bila setiap hari
engkau baca buku, mempelajari bahan pelajaran sekolahmu, dan kerjakan
tugas-tugas harian, jauh hari sebelum ujian, di malam ujian, engkau bisa lebih
santai tinggal membaca ulang.
Anakku, orang yang suka menunda
adalah orang yang terlambat. Orang yang lamban akan ditinggal oleh zaman. Saat
zaman telah maju, ia yang suka menunda masih di zaman batu.
Anakku, cukuplah ayah yang
rasakan penyesalan akibat menunda-nunda tugas. Tugas menumpuk, rasa lelah,
letih, payah, tekanan jiwa, tidak tenang, gundah gulana. Itu akibat menunda,
nanti-nanti saja.
Cirebon, 24 Mei 2015
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar