Pesan hari ini:
لا كاتبَ فِيْ الأَرْضِ وُ لِدَ كاتِباً
"Tak ada seorang penulis pun di muka bumi ini yang terlahir sebagai penulis"
Artinya, menulis adalah proses dan aktifitas yang bisa dilakukan siapa saja yang mau menulis..
Bila ada yang mengatakan bahwa menulis itu bakat, adalah mitos yang tak punya sandaran "dalil" normatif maupun empiris satu pun, selain keputus-asaan dari yang berkata.
Seribu diklat kepenulisan kita ikuti, tapi kalau tak mau menulis, kita tidak akan pernah jadi penulis. Sebaliknya, andai tak satu pun pelatihan menulis yang kita ikuti, tapi kita rajin menulis, dengan diselingi rajin membaca dan bercengkrama dengan penulis, kita akan menjadi penulis, secara otomatis. Jadi, cara yang terbaik dan terampuh agar menjadi penulis adalah dengan MENULIS.
Menulis itu layaknya bicara atau naik sepeda. Tak butuh banyak teori. Untuk bisa bicara, anak kecil cukup punya telinga yang berfungsi, banyak mendengar dan lidah, lantas langsung berbicara.
Untuk bisa naik sepeda, cukup ada sepeda dan mulailah naik, pegang setirnya dan kayuh perdalnya. Bila jatuh, naik lagi. Bila tak mau jatuh, ambil bantuan roda dua samping kanan kirinya. Bila perlu, pinta kawan tuk pegang, sementara.
Dalam naik sepeda, jatuh-bangun itu biasa. Sakit? Itu tergantung, relatif. Bagi yang pengen banget bisa, jatuh, sakit pun tidak dirasa. Itu karena adanya rasa cinta.
Begitu pula dengan menulis. Saat tulisan kita hasilnya tidak enak dibaca, artinya kita perlu banyak lagi menulis. Saat tulisan kita berkali-kali ditolak media, buat tulisan lagi, lalu ajukan lagi. Yang namanya ditolak, sakit itu biasa. Tapi karena cinta, ya cinta menulis, sakit pun tidak dirasa. Bila tetap saja ditolak, move on saja! buat media 'tandingan', berupa blog, fb atau kalau perlu buat penerbitan sendiri. Tulisan kita pasti bisa lolos dan dinikmati pembaca..hehehe..
Tulisan tidak lolos di media atau penerbit, belum tentu karena tidak bagus atau menarik, tapi karena mungkin redaktur belum dapat hidayah..hehehe, maksudnya tulisan kita belum sesuai dengan selera media atau belum waktunnya, atau memang belum rezeki kita, karena ada tulisan lain yang lebih sesuai dengan selera penerbit atau media.
Artinya, banyak jalan menuju Mekkah, banyak jalan untuk bisa eksis di dunia tulis menulis. Dunia literasi yang kita cintai ini, pemirsa.
Maunya tadi mau nulis satu dua baris saja, eh keterusan sampai puluhan baris..hehe
Beginilah menulis, berdialog diri. Malas mulainya, kalau sudah jalan, susah menghentikannya.
Cirebon, 02/05/2015
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar