Guru merupakan sebuah "profesi" yang mulia. Di tangannyalah, masa depan bangsa, bahkan dunia dan akhirat dititipkan. Menjadi seorang guru, menurut Paul Suparno, harus melalui panggilan jiwa, bahwa ia merupakan hal yang menjadi kegemaran dan cita-cita, bahwa ia merasa bertanggung jawab untuk kemajuan bangsa, dengan mencerdaskan generasinya.
Sebagai bentuk konsekuensi dalam setiap profesi, agar bisa menjalankan amanat dan tugasnya secara maksimal dan profesional, seorang guru, dituntut untuk memiliki kesiapan-kesiapan. Di antara kesiapan tersebut yaitu:
Pertama, kuasai diri. Ketika,
Kedua, kuasai kelas (peserta didik). Ilmu psikologi. Kecerdasan interpersonal dan kecerdasan sosial.
Ketiga, kuasai bahan atau materi yang disampaikan.
Keempat, kuasai metode atau teknik strategi dalam pembelajaran.
Kelima, kuasai media dan administrasi. Menyiapkan media dan administrasi pembelajaran. Serta teknis penggunaan media tersebut dlm menunjang pembelajaran.
Dan, perlu dipahami bahwa guru bukan selayaknya mesin, jalankan aktifitas pengajaran sebatas rutinitas, tanpa tarjet, visi-misi, dan tidak peduli dengan perkembangan dan kualitas peserta didiknya. Jangan sampai seorang guru tidak tahu, maju atau mundur santrinya. Guru harus berpikir secara progressif, bagaimana agar ada kemajuan, lebih baik dan lebih baik lagi.
Untuk memaksimalkan pelaksanaan kesiapan tersebut, seorang guru bisa menggunakan satu jurus yang dalam manajemen teknis dikenal dengan POAC, yaitu Planning (perencanaan), Organizing (mengatur strategi), Actuating (aksi dan eksekusi) dan Controling (pengawasan).
Guru harus punya planing (perencanaan) jangka panjang, menengah dan pendek. Punya langkah strategi jitu untuk memuluskan, melancarkan dan menyukseskan rencananya dan tujuannya itu.
Selanjutnya, ia amati dan mendata apa yang telah dilakukan. Seorang guru bisa meminta kepada atasannya (wali kelas, waka kurikulum dan kepala sekolah) untuk mengawasi dan mengamati proses dan kesiapannya dalam mengajar.
Dan, terakhir adalah evaluasi. Untuk lebih baik lagi, ada evaluasi harian, pekanan, bulanan, semesteran, tahunan, dan seterusnya. [masyharie]
Cirebon, 10/02/2017
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar