Oleh Masyhari
Guru merupakan profesi yang amat mulia. Keberadaannya mutlak harus ada dalam suatu ruang dan masa, dalam setiap agama dan bangsa. Guru adalah pembimbing dan teladan. Ia wakil Tuhan. Tanpanya kita miskin ilmu dan budi. Jalan tak tentu arah, mudah diperdaya setan. Tak ubahnya hewan tanpa tujuan, tak kenal Tuhan.
Jasanya sungguh luar biasa besarnya. Berkat guru, kita bisa apa-apa. Dari guru kita belajar budi pekerti dan kebijaksanaan. Guru adalah teladan, dalam pola pikir, kata dan perbuatan.
Dari guru, kita belajar mendengar, belajar bersabar, apresiasi suara-suara dari luar. Maksimalkan fungsi kedua telinga, indera pendengaran, serap eneka info, kanan kiri. Ia bisa menjadi pengimbang, filter agar seimbang, kita tak bimbang.
Dari guru kita belajar berbicara, tampil berani sampaikan suara, kata hati dan ide pikiran yang terkunci. Kita belajar percaya diri. Bahwa kita bisa, dengan menguasai dan taklukkan diri sendiri.
Dari guru, kita bisa baca. Betah berlama-lama bercengkrama dengan deretan abjad, kata menyelami samudera makna, belantara informasi, dari fakta, opini, mitos, hingga hoax. Guru jadi pemandu, sharing dan bantu saring, mana asli mana palsu.
Dari guru kita bisa menulis, pun bisa melukis. Menulis, melukiskan suara abstrak dalam hati dan pikiran, dalam goresan pena atau ujung jempol kita.
Kesambi, 08/02/2017_ 11.55
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa komentar