Tuesday, April 7, 2020

TERSESAT DI HUTAN: GORESAN PENA ZAHWA

TERSESAT DI HUTAN. Demikian judul komik goresan pena Zahwa Al Kayyisah. Anak perempunku yang satu ini kini berusia 8 tahun. Sekolahnya sekarang kelas 2 SD.


Menggambar memang hobinya. Hampir di semua buku tulis bergarisnya ada coretan gambar. Model gambarnya kini banyak didominasi cergam atau sejenis komik. Kali ini, ia saya tawari dia menggambar di bidang kertas tak bergaris, ukuran A4.

Soal menggambar dia autodidak. Hampir tidak pernah ayah atau ibunya ngajari dia menggambar. Sebab, kami memang kurang mahir menggambar. Ia belajar mandiri. Menggambar sesukanya, tanpa ada yang nyuruh ataupun membimbingnya.

Sempat kami antar ia ke Ohayo Cirebon, sebuah lembaga kursus melukis dan menggambar. Namun, saat ikut kelas trial, dia kurang tertarik atau sreg dengan model kursus di sana. Sebab pastinya kurang tahu.

Selain menggambar, ia sangat suka atau bisa dibilang gila baca buku, khususnya buku cerita bergambar atau komik. Ia baca buku hampir setiap hari lebih dari sekali, tanpa disuruh ataupun diajak. Saking "gilanya baca", sambil makan dia baca komik/cergam yang tersedia di rumah. Makannya pun jadi agak lama.

Saat mau tidur, ia pun bawa setumpuk buku, lebih dari tiga. Gegara ini, ibunya jadi gregetan. "Kenapa tidak cukup 1 atau 2 buku saja sih?!" kata ibunya gemas. Soalnya, di atas ranjang jadi berantakan. Begitu ia bangun tidur, bukulah yang pertama kali dijamah oleh tangannya, sebelum ia beranjak dari ranjang.

Memang, meskipun tidak rutin, kami suka belikan buku cerita buat anak-anak, Nabil & Keysa. Kalau sedang liburan, mereka ingin diajak main ke Gramedia, terutama setelah penguasa buku ini buka toko bukunya di jalan Cipto. Buku yang mereka suka komik terjemahan dari Korea (Selatan). Rerata komik ini selain menarik kemasan dan tampilannya, juga bagus dan edukatif isinya. Hanya, harganya kurang bersahabat dengan dompet orang tua. Syukurnya, toko buku ini selalu buka obral murah buku cuci gudang di lantai parkir basement. Sejumlah judul lama diobral dengan banting harga.

Selain itu, komik Detektif Conan juga mereka suka. Buku serial karya Aoyama Gosho & Yamagishi Eiichi ini juga bacaan kesukaan ibunya. Beberapa seri komik ini yang edisi lama saya beli di lapak buku di Blok M, sebagian lagi dari seorang kawannya Gus Rijal dari Surabaya.

Mungkin, buku-buku bacaannya itu cukup berpengaruh baginya. Bisa iya, bisa tidak. Sebab utamanya, saya kira karena faktor SUKA. Saya bilang begitu, karena Nabil, kakaknya juga suka baca buku yang tak jauh beda. Tapi gaya menggambarnya agak berbeda. Zahwa bi(a)sa menggambar kreatif, tanpa melihat contoh atau pola gambar tertentu. Malah, kalau disuruh mengikuti model atau pola, ia mengalami kesulitan. Ini berbeda dengan Nabil. Ia bi(a)sanya menggambar bila ada pola atau model yang dilihat dan ditirunya. Ya, memang anak-anak tidak sama, punya gaya dan kecenderungan yang berbeda-beda.

Yang masih menjadi tanda tanya besar bagi saya adalah terkait teori belajar dan ketrampilan. Bagaimana Zahwa mendapatkan ketrampilan menggambarnya. Ia belajar dan menggambar secara mandiri, tanpa seorang guru yang membimbing dan mengajari teori menggambar. Siapa yang mengajarinya? Ya, sebagai seorang beragama Islam, mudah saja menjawabnya: Allah subhanahu wata'ala.

Semoga ke depan bisa temukan guru yang cocok baginya. Sehingga bisa lebih melejitkan kecerdasan visualnya, seperti kata Howard Gärdner, bahwa suatu kecerdasan akan bisa meningkat bila diberi stimulus atau rangsangan. Dan, kata Master Dedy Corbuzier dalam satu "ceramahnya" bahwa kita seharusnya memberikan dukungan dan kesempatan belajar anak di bidang yang diminati dan lebih dikuasainya. Anak yang suka menggambar, beri ia fasilitas menggambar. Ia akan merasa pintar dan percaya diri. Jangan malah dipaksa kursus matematika, sebab ia tidak bisa berhitung. Ia akan semakin putus asa, sebab ia merasa tidak bisa dan merasa bodoh. Bisa saja itu malah menjerumuskannya dalam jurang kehancuran. Na'udzubillah. Wallahu a'lam.[]

Masyhari

No comments:

Post a Comment

Jangan lupa komentar

Ulasan Hasil Tantangan Menulis Bareng SLI di Hari Guru Nasional

Hasil Tantangan #NulisBarengSLI #HariGuruNasional2020 #SahabatLiterasiIAICirebon Beberapa hari yang lalu (23/11/2020) aku atas nama pribad...